Cerita Hari Libur Bersama Papi — Setahun

M.
3 min readMar 26, 2024

--

Kita kembali ke tanggal 26 Maret ya, Pi. 9 hari setelah hari ulang tahunmu. Saat Papi ulang tahun, aku lagi ada di Sumatera Utara, tepatnya di Danau Lau Kawar. Aku bersama temanku bermalam di sana. Benar-benar cantik danau itu. Mungkin menjadi danau favoritku, secara aku tidak banyak pergi jalan-jalan ke danau ya.

Danau Lau Kawar yang berada di dekat Gunung Sinabung. Sumber: Pribadi
Danau Lau Kawar yang berada di hadapan Gunung Sinabung, Sumatera Utara. (Sumber: Pribadi)

Aku dan temanku itu pergi bareng selama 10 hari di Sumatera Utara. Aku masih sambil kerja, jadi sekali-kali rapat di tengah perjalanan atau membuka laptop untuk mengerjakan laporan atau tugas tertentu. Sedangkan, temanku itu pergi liputan; ia mewawancarai narasumber, lalu mengambil stok gambar, merekam dirinya sendiri sebagai bagian dari liputan, sekaligus memikirkan rencana peliputan lainnya di provinsi itu.

Kami pergi berempat dengan satu mobil, berkeliling provinsi tersebut mulai dari Kota Tarutung, Balige, Parapat, lalu menyeberang danau ke Pulau Samosir. Kami juga mengelilingi pulau tersebut serta melihat Danau Toba dari berbagai sisi.

Ada beberapa tempat yang menurutku, sangatlah cantik, Pi. Seperti, Bukit Sibea-bea dan Danau Lau Kawar. Aku nggak bisa berhenti berdecak kagum sih betapa cantiknya tempat itu.

Patung Tuhan Yesus di Bukit Sibea-bea. (Sumber: Pribadi)

Papi, maaf jika aku tidak sering mengajakmu berjalan-jalan ke tempat cantik seperti itu, atau malah jalan-jalan keluar kota. Kurasa waktu itu aku seringkali menyia-nyiakan kesempatan sehingga saat waktunya sudah habis, yang tersisa hanyalah penyesalan. Aku masih cukup bersyukur bisa pergi bersamamu, Mami, dan adik ke Cirebon sebelum semuanya berlalu begitu cepat.

Tapi, semoga kita tidak pernah menyesali hal yang gagal kita lakukan ya, Pi. Aku masih kangen sih, tapi aku selalu mendoakan yang baik untuk Papi dan Mami meski sering bolong-bolong. Aku masih ingat beberapa kali Papi mengingatkanku untuk berdoa dan kekuatan doa itu sendiri dalam hidup keluarga kita.

“Berdoa banyak itu nggak apa. Kalau misalnya kita berdoa seribu kali, masa iya sih nggak ada satu kali yang tembus kedengaran? Makanya, doanya yang tekun.”

Sabtu lalu, aku juga akhirnya baptis secara Katolik. Nama baptisku itu Gertrudis. Sebenarnya, Santa Gertrudis yang namanya kupilih itu adalah Santa Gertrudis dari Nivelles. Soalnya, memang ada beberapa santa yang punya nama serupa.

Santa Gertrudis dari Nivelles punya hari perayaan yang sama seperti ulang tahun Papi. Sebuah bentuk pengingat untukku supaya selalu mendoakan Papi, terutama saat hari ulang tahunmu.

Padahal, memang masih banyak nama santa lain yang lebih “terkenal” dan memiliki kisah hidup yang bisa menginspirasiku. Tapi, aku cukup menyukai kisah hidup Santa Gertrudis dari Nivelles. Silakan baca di sini, ya!

St. Gertrude of Nivelles: Patron of Cats (Sumber: Saints’ Bridge)

Ada beberapa juga kejadian di hidup Santa Getrudis ini mirip denganku. Ya Papi tahu sendirilah bagaimana hubungan kita sekeluarga. Hahaha! Meski jarang bercerita pada Papi, aku yakin Papi sebenearnya tahu apa yang aku rasakan dan betapa khawatirnya aku untuk dirimu dan Mami tahu. Sesimpel aku tidak mau kalian khawatir. Aku berharap kalian bisa tetap bahagia meskipun cerita di balik layar tidak selalu “seindah” itu. Tapi, tidak apa karena itu kesusahan dan masalah di lain hari.

Aku masih ada beberapa waktu tersisa untuk kita mengobrol terbuka tanpa harus takut atau khawatir apakah kita bisa saling menerima keputusan masing-masing, Pi. Mungkin bisa dibilang penyesalan, tapi tidak juga karena aku tahu semua ini sudah sempurna untuk kita sama-sama mengenal masing-masing.

Papi, aku selalu ingin mengingat dirimu dan hal baik yang ada padamu. Aku tidak berharap punya memori yang menyedihkan tentangmu. Aku takut aku lupa akan dirimu dan betapa besar usahamu untuk mempertahankan keluarga ini. Aku paham betapa besar pengorbanan yang sudah kaulakukan untuk keluarga ini. Mungkin Papi nggak pernah bilang, tapi aku bisa melihat dan memantau dari gerak-gerik saudara.

Tenang saja, Pi. Aku akan berusaha untuk tidak mempermalukan Papi dan Mami. Dari dulu hingga sekarang. Papi bantu doa ya, untuk aku bisa bertahan menjadi seseorang yang bisa Papi dan Mami andalkan meski untuk hal kecil.

--

--

M.

Halo, aku punya perasaan buruk tentang diri sendiri. Harap maklum untuk tulisan 40% kegundahan batin, 35% kegaduhan kepala, dan sisanya kepikiran aja gitu.