Aku baru saja menyelesaikan tugas atau ujian rekrutmen untuk suatu perusahaan. Sebenarnya, ini bisa dibilang rekor — saat aku sedang proses mencari kerja. Aku menjalani proses rekrutmen dengan tiga perusahaan sekaligus; mulai dari wawancara dengan staff personalia, mengerjakan studi kasus, sampai dengan wawancara dengan manajer yang akan memperkerjakan aku. Minggu…

Beberapa hari ini, aku merasa kurang baik. Badanku sehat, tapi pikiranku seperti sedang bermain tebak-tebakan. Kalau misalnya A, gimana? Nanti kejadian B udah siap belom? Emangnya kalau kenyataannya C, gimana? Dia bilang D, lho, yang bener. Masih mau ngeyel juga? Yang lain bilang E juga, lho. Masa nggak percaya, sih? …

Hai, Mbak N. I am so sorry you have to go through that, but it will pass, too. And, even if I don’t know you personally, I get a feeling that you’ll be more than fine. Aku belum pernah berkenalan denganmu secara personal. Tapi, aku tahu kamu adalah pacar baru…

O̶n̶c̶e̶ ̶u̶p̶o̶n̶ ̶a̶ ̶t̶i̶m̶e̶. But, no. It’s not a tale, it’s a true story. I was asked this question as one of the queries on a company’s recruitment site. …

Kupikir aku ambisius. Kupikir aku suka mengejar karir. Kupikir aku suka tantangan. Ternyata, aku hanya ingin hidup biasa saja dengan rutinitas yang membosankan. Bangun tidur, buka HP, membaca berita, berinvestasi di saham, sarapan dan ngopi, mengobrol dengan papiku, mandi, baca buku, mengirim lamaran pekerjaan, mengerjakan pekerjaan lepas waktu, baca komik…

Saat kesal, aku rasanya ingin sekali memposting kemarahanku di media sosial sekaligus berharap orang yang membuatku kesal itu baca. Di sisi lain, aku juga tidak ingin menjelaskan pada orang lain tentang amarahku saat mereka bertanya. Rasanya kepingin sekali aku memperlakukannya sebagaimana ia memperlakukanku di depan umum. Tujuannya, supaya dia tahu…

Beberapa hari lalu, aku mendapat kabar bahwa salah seorang di timku dulu akan “wisuda” dari kantor lama. Seharusnya itu jadi hal baik, tapi menjadi buruk karena “diminta wisuda”. Ada rasa kekesalan di dadaku. Aku berharap setidaknya ada sedikit hal baik yang bisa dilakukan oleh kantor untuk seseorang yang sudah bekerja…

Banyak hal yang mungkin kamu sukai atau cintai. Tapi, belum semuanya bakal kamu seriusi. Kamu suka masak. Kamu suka main bola. Kamu suka jalan-jalan sore. Tapi, belum tentu kamu mau menjalani, atau malah menggelutinya dengan serius. Suka masak, memang sudah pasti mau jadi koki? Suka main bola, memangnya bersedia menghabiskan…

Aku seringkali memilih jalan terjauh untuk pulang sehabis bekerja seharian di kantor. Alih-alih menggunakan taksi online, aku memilih kendaraan umum. Selain karena alasan ongkos, aku juga jadi punya waktu untuk menikmati waktu sendiri. Setelah keluar dari gedung kantor, aku akan berjalan setidaknya 5–10 menit ke halte “bayangan” untuk menunggu bus…